MAMPUS ..!!! Kini Stevenn Yang Memaki Berstatus Buronan

Ketua wilayah Nahdlatul Wathan Jakarta Muslihan Habib mengatakan, pihak Nahdlatul Wathan tidak terima dengan arogansi seseorang berinisial SHS yang dirasa menghina salah satu pimpinannya, yang juga Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGH) Muhammad Zainul Majdi. Oleh karena itu, pihak NW hendak melaporkan SHS ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penghinaan.

“Kami dari pengurus wilayah Nahdatul Wathan (NW) Jakarta sengaja datang ke Polda Metro untuk melaporkan SHS dengan Pidana penghinaan,” ujar Muslihan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/4).
NW, kata Muslihan, meminta SHS minta maaf kepada keluarga besar NW dan umat Islam dan seluruh warga Indonesia. Pasalnya, SHS telah menghina Gubernur NTB tersebut dengan kata-kata rasial.

“Pernyatannya kepada pimpinan kami, warga NW, tuan guru bajang (TGB) yang menyebut tiko (tikus kotor), dasar pribumi. Perkataan itu telah mengusik, meyinggung dan menyakiti warga NW dan Indonesia pada umumnya,” tegasnya.

Perkataan SHS, menurut Muslihan sangat berbahaya. Karena di negara seperti Indonesia, yang memiliki nilai toleransi tinggi, perkataan bersifat rasial sangat dihindari.
“Ini akan mengancam terhadap proses kebhinneka tunggal ikaan di republik ini yang sudah terbangun dengan bagus,” tuturnya.

Nahdlatul Wathan (NW) merupakan Organisasi Kemasyarakatan Islam terbesar di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini didirikan di Pancor, Kabupaten Lombok Timur oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang dijuluki Tuan Guru Pancor serta Abul Masajid wal Madaris (Bapaknya Masjid-masjid dan Madrasah-madrasah) pada tanggal 1 Maret 1953. Organisasi ini mengelola sejumlah Lembaga Pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Seperti diketahui, warga NW di Nusa Tenggara Barat (NTB) dibuat meradang menyusul kejadian yang dialami oleh Gubernurnya Tuan Guru Bajang (TGH) Muhammad Zainul Majdi.
Zainul Majdi mendapat pelecehan kasar dari seorang pengusaha muda berinisial SHS (Steven Hadisurya Sulistyo), peristiwa tersebut terjadi saat Zainul Majdi ini melakukan atrian di Bandar Udara Changi, Singapura pada, Minggu (9/4) lalu. (S2)