Selain menjadi salah-satu daerah tujuan pariwisata karena keindahan dan pesona wisata yang dimiliki, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama Pulau Lombok, juga merupakan daerah kepulauan agraris, yang hampir 90 persen masyarakatnya bekerja di sektor pertanian.
Tapi, ketika bicara daerah selatan Pulau Lombok, maka yang ada dalam fikiran sebagian masyarakat adalah daerah yang identik dengan kekeringan, krisis air bersih, panas dan ketertinggalan, yang telah menjadi stigma.
Demikian pula dalam hal pertanian, daerah selatan kerap menjadi langganan kekeringan dan mengalami gagal panen akibat curah hujan yang tidak menentu, dan sempat mengalami krisis pangan dan baru bisa teratasi setelah sistem tanam Gora ditemukan tahun 1990 di era pemerintahan Presiden Soeharto.Semenjak itu, masyarakat NTB tidak pernah mengalami kesulitan pangan, Hasil panen selalu berlimpah dan tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan, namun produksi gabah yang dihasilkan telah dikirim sampai ke beberapa daerah lain yang mengalami kekurangan, salah-satunya Nusa Tenggara Timur (NTT).
Semenjak saat itu pula, sistem tanam Gora banyak diterapkan masyarakat petani hingga sekarang, khususnya di areal lahan kering dan tadah hujan seperti di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Bahkan, sukses besar Provinsi NTB sebagai salah-satu daerah penghasil swasembada pangan nasional juga tidak terlepas dari sistim tanam Gora untuk lahan kering dan tanah tadah hujan yang ditemukan pemerintahan Presiden Soeharto saat itu, dengan Gubernur Gatot Suherman.Gubernur NTB, Zainul Majdi, bahkan di acara HUT Ke-58 NTB, tegas menyampaikan, kalau keberhasilan NTB sebagai salah-satu daerah penghasil swasembada pangan nasional dengan hasil produksi setiap tahun selalu mengalami peningkatan, tidak terlepas dari keberhasilan sistim tanam Gora.
"NTB bisa keluar dari krisis pangan dan sekarang menjadi daerah swasembada pangan nasional, berkat sistim tanam Gora. Setiap tahun NTB selalu surplus beras, dengan nilai produksi mencapai 2,1 Juta Ton di tahun 2015,"kata Majdi.
Kini, Presiden Soeharto memang telah tiada. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya selama menjadi Presiden Republik Indonesia, tapi jasa besarnya sebagai bapak pembangunan, mengeluarkan NTB dari krisis pangan hingga menjadi daerah penghasil swasembada pangan nasional, akan tetap dikenang dan tidak akan pernah dilupakan masyarakat NTB dan anak bangsa.
Bahkan, sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Presiden Soeharto tersebut nama Gora diabadikan menjadi nama julukan Provinsi NTB dengan sebutan "Bumi Gora".
Itulah sebabnya kenapa NTB disebut Bumi Gora, dengan Pulau Lombok sebagai Pulau puluhan ribu masjid. Gora juga diabadikan sebagai nama Kantor Gubernur NTB.
0 Response to "TGB : Keberhasilan Pertanian Di NTB tidak lepas dari Keringat P SOEHARTO | Islam info"
Post a Comment